Jokowi juga mengkritisi anak-anak Indonesia yang lebih mencintai bahasa Inggris daripada bahasa sendiri. Jokowi mengatakan kita harus bangga terhadap bahasa sendiri, bangga terhadap Bahasa Indonesia.
Berikut selengkapnya pidato tersebut:
Hari ini kita memperingati Sumpah Pemuda 1928, sejarah Sumpah Pemuda adalah "sejarah kesadaran" bagi Pemuda Pemudi Indonesia dari manapun ia berasal, dari manapun ia berorganisasi, dari manapun ia punya asal usul, di saat itu kesadaran akan persatuan sebagai bangsa Indonesia menjadi teramat penting.
Sumpah pemuda, merupakan buah dari dialektika bahwa untuk mencapai kemerdekaan itu yang pertama-tama harus dilakukan adalah "Persatuan".
"Persatuan" adalah gagasan dasar yang mampu melahirkan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Konsepsi Persatuan inilah yang menjadikan negara kuat dan landasan dari Persatuan adalah kesamaan mimpi, kesamaan cita-cita dan bersatu dalam tindakan.
Bung Karno pernah berkata dalam peringatan Sumpah Pemuda di tahun 1958 "Janganlah kita mengambil abu-nya Sumpah Pemuda, tapi kita harus mengambil api-nya Sumpah Pemuda" Menurut Bung Karno, Api-nya Sumpah Pemuda itu "Semangat", Api-nya Sumpah Pemuda itu Mencintai Tanah Air dengan seluruh jiwa, Api-nya Sumpah Pemuda itu Menjunjung Bahasa Indonesia sebagai buah dari rasa Persatuan itu.
Mencintai Tanah Air dengan romantika-nya, dengan dialektikanya, dengan dinamika-nya harus dimiliki oleh pemuda-pemudi Indonesia. Kita bukan bangsa "yang tiba-tiba lahir", kemerdekaan kita tidak diberi bangsa penjajah, tapi kita merebutnya dengan revolusi bersenjata lalu sepakat mendirikan sebuah bangsa, membangun peradabannya.
Menjunjung tinggi Bahasa Indonesia adalah salah satu Sumpah Pemuda, tapi apakah kita sudah menghormati bahasa kita? apakah kita meletakkan bahasa Indonesia dalam alam pikiran kita?, apakah kita merasa bangga menggunakan bahasa Indonesia. Sebagai orang tua kita lebih bangga anak-anak kita 'nyerocos' menggunakan bahasa Inggris, ketimbang bahasa Indonesia karena bahasa Inggris dianggap lebih superior ketimbang bahasa sendiri. Bahasa Indonesia yang indah itu dirusak dengan bahasa campuran seperti Indonglish, kita menjadi bangsa yang gagap terhadap bahasa sendiri. Untuk meloncati peradaban jauh ke muka, salah satu syaratnya adalah kita harus bangga terhadap bahasa sendiri, bangga terhadap Bahasa Indonesia.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang punya identitas bahasa-nya, dari bahasa-nya kita bisa melihat bagaimana bangsa itu melahirkan peradabannya. Melahirkan cara berpikir dan sistimatikanya, dari bahasa itu pula sebuah bangsa bisa menghadapi persaingan dunia dengan terhormat.
Selamat memperingati Sumpah Pemuda 1928, dan ingat kata Bung Karno "Kita jangan mewarisi abu-nya sumpah pemuda, tapi kita harus mewarisi api-nya sumpah pemuda".
^Baca juga: Suami tak lagi presiden, Ani posting foto kegiatan sehari-hari.
No comments:
Post a Comment