Menggunakan Twitter harus bijak agar terhindar dari Fenomena twitwar. Image courtesy of bplanet at FreeDigitalPhotos.net |
Orang yang melakukan Twitwar merasa 'aman' karena bisa 'bersembunyi' di kamarnya sembari melontarkan kata-kata kasar ke lawannya. Berbeda dengan orang yang cekcok berhadap-hadapan yang cenderung lebih bisa menahan emosi. Di sinilah akar dari permasalah Twitwar, para pelakunya 'bisa seenaknya' men-tweet kata-kata semaunya sambil angkat kaki di mobilnya, di tempat makan, di kamar mandi atau tempat lainnya.
Ditinjau dari proses hukum, cukup mudah untuk mengumpulkan barang bukti untuk dibawa ke jalur hukum (pengadilan). Hanya perlu meng-capture (print screen) tweet yang bernada Twitter maka sudah bisa diadukan ke pihak berwenang (kepolisian). Mudah melakukannya, mudah pula terjerat hukum karenanya, itulah Twitwar.
Untuk itu sebelum Twitwar menjerat Anda, perhatikanlah kode etik dalam menggunakan Twitter dan bersikap dewasalah menanggapi semua tweet bernada sinis yang mengundang emosi:
1. Redam emosi
Jika Anda diserang Twitwar maka langkah pertama Anda harus menenangkan diri dahulu. Baca secara cermat pesan tweet yang disampaikan, pelajari dengan pikiran jernih. Bisa jadi Anda hanya dijebak dengan memancing emosi Anda kemudian hilang kontrol dalam ucapan. Pertama, pahami maksud Twitwar yang dialamatkan kepada Anda.
2. Kenali tipe Twitwar
Jika Twitwar bernada menyindir dan menggunakan inisial 'AB', 'BC' atau lainnya yang mungkin saja itu merujuk kepada nama Anda, jangan terpancing emosi dahulu. Bisa saja dia mencari sensasi, terlalu banyak waktu yang Anda habiskan untuk melayani sindiran tersebut. Abaikan saja.
3. Berikan klarifikasi dan jawaban dengan bahasa santun dan jelas
Setelah Anda analisa Twitwar yang mengarah kepada Anda, saatnya untuk memberi jawaban. Berikanlah jawaban seolah-olah Anda tidak merasa tersakiti dengan bahasa sopan dan emosi datar. Utarakan jawaban secara jelas dan lengkap. Jika Anda bisa mengendalikan emosi dukungan akan mengalir kepada Anda dengan sendirinya.
4. Blokir akun
Setelah Anda berikan jawaban tetapi tak juga terlihat tanda-tanda perdamaian, blokir saja akun lawan Twitwar Anda. Dengan begitu Anda merasa tenang tanpa melihat lagi ocehan-ocehan sampah darinya.
Menempuh ke jalur hukum adalah jalan terakhir dari penyelesaian masalah, jika bisa diselesaikan secara kekeluargaan mengapa harus sampai ke pengadilan. Rata-rata Twitwar bisa menjadi masalah besar saat kedua pihak tak mau mengalah, sama-sama ngotot dan merasa paling benar. Jadi, bersikap dewasalah dalam menanggapi tweet bernada sindiran yang mengarah kepada Anda.
No comments:
Post a Comment